Ads

Wednesday, May 15, 2013

Sepasang Garuda Putih Jilid 036

**** BACK ****

“Jangan pukul Adi Waras!" teriak Jayawijaya ketika melihat Joko Waras dihantam sampai terguling-guling dan dia maju menghampiri Wasi Shiwamurti untuk mencegahnya menyerang lagi kepada Joko Waras.

Wasi Shiwamurti yang tadi melihat betapa ilmu sihirnya dipunahkan oleh Jayawijaya, menyangka bahwa pemuda itu tentu memiliki kesaktian yang tinggi. Maka melihat pemuda itu menghampirinya, dia lalu memapaki dengan pukulan yang menggunakan kedua tangannya didorongkan ke arah dada pemuda itu. Pukulan ini hebat sekali, lebih hebat dari pada pukulan tangan kiri yang merobohkan Joko Waras tadi. Kalau terkena pukulan dahsyat ini, tentu Jayawijaya akan remuk dadanya dan tewas seketika!

Akan tetapi terjadi keanehan yang luar biasa. Ketika kedua tangan Wasi Shiwamurti dengan tenaga sepenuhnya mendorong ke depan, tiba-tiba wasi itu merasakan betapa kedua tangannya bertemu dengan hawa yang maha dahsyat dan demikian kuatnya hawa itu sehingga tubuhnya terjengkang roboh dan terbanting keras seolah-olah dia yang terkena pukulannya itu! Sebetulnya peristiwa ini adalah sederhana saja dan sama sekali tidak aneh atau mengherankan. Harus diketahui bahwa Jayawijaya adalah seorang pemuda yang sejak kecil sekali sudah diajarkan dan ditanamkan iman dan penyerahan yang total dan ikhlas kepada kekuasaan Tuhan sehingga kalau ada bahaya mengancamnya, seolah-olah dia selalu terlindungi oleh Kekuasaan yang maha kuat dan tidak tampak. Pukulan Wasi Shiwamurti memang hebat, terbentuk dari latihan dan penggunaan aji kesaktian, akan tetapi apa artinya semua ilmu kedigdayaan dan kesaktian yang dapat dipelajari manusia kalau dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan??

Joko Waras yang terkena pukulan hebat itu, walaupun menderita nyeri yang hebat namun ia masih sadar. Melihat Wasi Shiwamurti terjengkang, ia khawatir sekali kalau sampai sang wasi menyerang lagi dan membunuh Jayawijaya. Maka ia lalu melompat, menyambar tangan Jayawijaya dan ditariknya pemuda itu melarikan diri dari tempat berbahaya itu. Baru Wasi Shiwamurti saja sudah merupakan lawan yang terlalu tangguh, apa lagi kalau dibandingkan Wasi Karangmolo! Dengan pikiran ini, Joko Waras menahan rasa nyerinya dan terus mengajak lari Jayawijaya yang ditariknya itu memasuki sebuah hutan yang terdapat di lereng bukit itu.

**** 036 ****

*** Sepasang Garuda Putih Jilid 037 ***
**** BACK ****

No comments:

Post a Comment