Ads

Saturday, November 17, 2012

Nurseta Satria Karangtirta Jilid 051

◄◄◄◄ Kembali


Namun jiwa Nurseta sudah tegar kembali, sepenuhnya menyadari akan kebenaran bisikan dari hatinya tadi.
"Hemm, enyahlah kamu, Nafsu Setan!" bentaknya kepada pikirannya sendiri.

Terdengar suara dalam kepala tadi tertawa bergelak, menertawakan kebodohannya, akan tetapi juga terdengar bisikan suara dalam dadanya.
"Puja-pujl tertinggi bagi Sang Hyang Widhi Wasa. Yang Maha Besar dan Maha Kuasa!"

Setelah dua suara yang bertentangan, suara yang muncul dalam pikiran di kepala dan suara dari hati sanubari, menghilang dan keseimbangan dirinya pulih kembali dan tenang, Nurseta termenung. Dia menyadari bahwa suara yang membujuk-bujuknya untuk tunduk memenuhi permintaan Lasmini dan Mandari tadi adalah suara nafsunya yang pada umumnya disebut suara Setan. Akan tetapi, jahatkah Setan yang selalu membujuk-bujuk manusia untuk menyimpang dari kebenaran, untuk melakukan perbuatan yang sesat dan jahat?

Nursetatersenyum sendiri. Sudah tentu saja Setan itu jahat, kalau tidak jahat bukan Setan namanya! Setan itu adalah Si Jahat itu sendiri, maka setan itu tidak bisa jahat lagi karena sudah maha jahat sejak mulanya! Mana mungkin api dapat terbakar? Api dan nyalanya tidak terpisah, seperti setan dan jahatnya. Sudah ditentukan Sang Hyang Widhi bahwa Setan harus menggoda manusia, maka membujuk manusia menyeleweng dari kebenaran merupakan tugas-kewajiban Setan! Kalau Setan tidak menggoda manusia, lalu apa pekerjaannya? Lalu namanya pun bukan setan lagi!

Tidak, yang jahat bukanlah setan, melainkan tergantung kepada manusia sendiri bagaimana menghadapi godaan itu. Betapapun hebat setan menggoda, bagaimana kuat pun nafsu-nafsu dalam badan ini membujuk rayu, menjanjikan kesenangan dan kenikmatan yang kalau dituruti akan menyeret kita ke dalam dosa, namun kalau kita tidak menyerah, pasti tidak akan terjadi perbuatan sesat atau dosa!

Jelaslah bahwa dosa terjadi karena kelemahan manusia, bukan karena godaan setan. Sudah ditakdirkan bahwa manusia hidup di dunia harus menghadapi banyak sekali godaan dan tantangan, baik tantangan jasmani maupun rohani. Segala macam j godaan jasmani mengancam kehidupan kita, misalnya binatang-binatang yang mengganggu seperti nyamuk, lalat, tikus dan masih banyak lagi. Banyak pula peristiwa alam yang mengganggu dan merupakan tantangan kita, seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, badai dan sebagainya. Akan tetapi Sang Hyang Widhi Wasa juga memberi bekal akal budi kepada kita sehingga kita dapat mempergunakannya untuk mengatasi semua gangguan itu.

Demikian pula dengan gangguan rohani yang pada umumnya disebut gangguan setan. Seperti juga kita tidak menyalahkan nyamuk yang mengganggu, mengisap darah kita, karena memang nyamuk sudah ditakdirkan harus hidup dari mengisap darah sehingga nyamuk tidak bersalah, tergantung kepada kita dapat menghindarkan diri atau tidak, maka setan juga tidak bisa disalahkan kalau kita sampai tergelincir ke dalam perbuatan dosa. Kita sendirilah yang bersalah, karena lemah.

Memang, melawan bujukan setan berarti melawan nafsu-nafsu diri kita sendiri dan hal ini amatlah sukar. Manusia sendiri tidak akan mampu melawan dan mengatasi musuh besar sepanjang hidup berupa keinginan-keinginan napsunya sendiri. Hanya Sang Hyang Wldhi Wasa yang akan mampu memperkuat kita untuk mengatasi semua godaan itu. Satusatunya jalan hanyalah mohon, kekuatan dari Dia Yang Maha Kuat, dengan penyerahan diri secara total kepada-Nya sehingga kekuatan-Nyalah yang bekerja, bukan lagi kekuatan kita untuk meredam gairah nafsu yang berkobar-kobar.

Tuhan Maha Murah dan Maha Adil, segala ciptaan-Nya diberi kebebasan sepenuhnya. Juga manusia selain diberi perlengkapan hidup berupa nafsu-nafsu dan hati akal pikiran serta budi, diberi pula kebebasanv Manusia bebas untuk memilih, kepada siapa kita akan mengabdi. Bebas untuk mengabdi kepada nafsu-nafsu daya rendah Setan atau mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa yang kedua pengabdian itu mendatangkan akibat-akibat tertentu. Akibat lahir dari sebab, ini tak dapat dihindarkan lagi, sudah adil dan sempurna.

**** ****
Lanjut ke Jilid 052 ►►►►
◄◄◄◄ Kembali

No comments:

Post a Comment