Ads

Wednesday, February 13, 2013

Perawan Lembah Wilis Jilid 045

<<== Kembali <<==

"Aku tahu, kakang patih. Karena itu, carilah jalan. Pasanglah mata-mata di antara para emban. Kita mengetahui kelemahan wanita itu, bahkan dia main gila dengan Pangeran Kukutan, bahkan mungkin dengan pangeran-pangeran lain kalau diingat bahwa dia berani menggoda Pangeran Panji Sigit. Akan tetapi kita harus dapat memiliki buktinya, harus dapat menangkap basah. Usahakanlah agar dapat menyadarkan sang prabu. Kurasa, jika sang prabu melihat sendiri bukti akan penyelewengan dan perjinahan selirnya yang terkutuk itu, tentu beliau akan sadar. Kalau sang prabu sudah sadar dan tahu betapa cabul, kotor dan jahat adanya iblis betina itu, tentu dia akan dibasmi dan Jenggala akan selamat.”
Ki Patih Brotomenggala mengangguk-angguk.
"Baiklah, gusti. Akan hamba usahakan dan mudah-mudahan Sang Hyang Wisesa membantu hamba menandingi perempuan yang palsu dan curang itu."
Ah, betapa kedua orang bangsawan ini memandang rendah kepada Suminten si bekas emban! Boleh jadi Ki Patih Brotomenggala memiliki kedigdayaan dahsyat dan pandai mengatur siasat perang dan tata negara. Boleh jadi sang permaisuri merupakan seorang wanita yang boleh dicontoh dalam hal keluwesan, kehalusan, kesenian, kesusilaan dan kebudayaan. Namun, dalam hal kecerdikan bersiasat, mereka itu jauh tertinggal oleh Suminten. Mereka tidak tahu bahwa demIkian hebat pengaruh dan kecerdikan Suminten sehIngga pintu dan jendela saja bertelinga dan siap membantunya!
Di antara semua emban yang melayani semua selir raja dan terutama sang permaisuri, pasti terdapat mata-mata yang menjadi kaki tangan Suminten. Mereka tidak tahu betapa percakapan mereka tadi tertangkap oleh sepasang telinga milik seorang emban muda yang bersembunyi di balik daun pintu dan betapa emban itu kemudian secara rahasia menghadap dan melapor kepada Suminten, menceritakan semua percakapan antara sang permaisuri dan Ki Patih Brotomenggala!
"Hi-hi-hik, he-he-heh, tibalah saatnya kalian harus lenyap, sang permaisuri dan patih dungu!" Suminten tertawa terkekeh-kekeh setelah memberi hadiah kepada emban itu dan menyuruhnya pergi. Kini rencana musuh-musuhnya itu telah berada di tangannya dan hal ini saja sudah merupakan sebuah kemenangan baginya. Ia harus cepat-cepat mengatur siasat dengan Pangeran Kukutan dan malam hari itu juga, seperti biasa dengan dalih "berhalangan" ia berhasil menjauhkan diri dari sang prabu yang menyangka dia tidur sendiri di kamarnya, padahal Suminten tidur dalam pelukan Pangeran Kukutan sambil berbisik-bisik mengatur siasat di seling permainan cinta mereka yang tak kunjung dingin.

**** 045 ****

==>> Perawan Lembah Wilis Jilid 046 ==>>
<<== Kembali <<==

No comments:

Post a Comment